Hargailah Waktumu
Walaupun Satu Detik
Oleh : Abi Rizal Soni’ Al-Ya’kub
Oleh : Abi Rizal Soni’ Al-Ya’kub
Pada suatu malam sehabis shalat tahajud, aku duduk dan
mennghadapkan kalbu kehadirat Allah Azza Wa Jalla sambil merenungi rentangan
usia yang telah aku lalui. Kemudian aku panggil satu detik (Sd) dari sepenggal
waktu hidupku. Aku katakan padanya :
Aku : Aku harap engkau mau kembali kepadaku, supaya aku dapat menggunakanmu untuk berbuat kebajikan.
Sd : Sesungguhnya tidak ada waktu yang sudi diajak berkompromi
untuk berhenti.
Aku : Wahai engkau detik......... Aku memohon kepadamu,
kembalilah kepadaku agar aku dapat memanfaatkanmu dan mengisi segala
kekuranganku pada dirimu.
Sd : Bagaimana aku dapat kembali kepadamu, padahal aku telah
tertutup oleh amal perbuatanmu sedangkan aku terus berputar ? Ingatlah kawan : “
Dan (betapa tercengangnya), jika sekiranya engkau melihat ketika orang-orang
yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan tuhannya, (mereka berkata), “
Ya Robbi, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia),
kami akan mengerjakan amal sholeh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang
yakin.” (Qs. As-Sajadah : 12)
Aku : Coba lakukanlah hal yang mustahil itu dan kembalilah
kepadaku ! lihatlah, betapa banyak detik-detik selainmu yang juga kusia-siakan
? Apakah engkau tega melihat kawan-kawanmu membunuh diriku ?
Sd : Seandainya kekeuasaan di tanganku, pastilah aku kembali
kepadamu, namun tiada kehidupan bagiku. Tugasku hanyalah mendampingimu agar
kamu tetap berjalan di atas garis kehidupanmu. Dan itu terlipat oleh
lembaran-lembaran amalmu yang nantinya akan diserahkan kepada ALLAH SWT.
Aku : Apakah aku harus menunggu mukjizat turun dari langit, jika
engkau kembali kepadaku, padahal saat ini engkau sedang berbicara denganku ?
Sd : Sesungguhnya detik-detik dalam kehidupan manusia, ada yang
dapat menjadi kawan setianya dan ada kalanya ia menjadi musuh besarnya. Dan aku
adalah salah satu detik-detik yang akan menjadi musuh dan akan menjadi saksi
atasmu di hari kiamat kelak. Mungkinkah akan bertemu, dua orang yang saling
bermusuhan. Nabi SAW bersabda : “ Ada dua nikmat, dimana banyak manusia tertipu
di dalamnya : kesehatan dan kesempatan“
(Hr.Bukhori).
Aku : Duhai, jiwa yang penuh dosa durjana, betapa menyesalnya
aku ini. Betapa aku telah berualang kali menyia-nyiakan detik-detik dalam
perjalanan hidupku ! Tetapi sekali lagi aku mohon sekiranya engkau sudi kembali
kepadaku, niscaya aku akan menjadi orang bertaqwa “ Di dalammu “ yang pernah ku
tinggalkan.
Maka detik itupun diam seribu bahasa, terdiam tidak mengeluarkan
sepatah katapun. Lantas aku memanggilnya :
Aku : Wahai detik, tidakkah engkau mendengar panggilanku? Kumohon
jawablah ...........
Sd : Wahai orang yang lalai akan dirinya, wahai orang yang
menyia-nyiakan waktunya....Tahukah engkau, saat ini, demi mengembalikan satu
detik saja, sesungguhnya engkau telah menyia-nyiakan beberapa detik dari
umurmu. Mungkinkah engkau dapat mengembalikan mereka pula ? Namun aku hanya
dapat berpesan kepadamu, “ Sesungguhnya segala perbuatan baik menghapuskan
(dosa) segala perbuatan yang buruk.” Maka, segera bertaubatlah wahai
sahabatku.....beramallah, bertakwalah kepada allah swt dimanapun engkau berada.
Gantilah perbuatan buruk itu dengan perbuatan yang baik. Sesungguhnya saat-saat
berdzikir lebih bernilai dari harta kekayaan, sedangkan saat lalai adalah
kerugian dan kemelaratan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar